Home » » Jaringan Nirkabel Outdoor Dan iNDOOR

Jaringan Nirkabel Outdoor Dan iNDOOR

Written By NEVER GIVE UP on Senin, 29 Oktober 2018 | Oktober 29, 2018

Topologi WIRELESS




TOPOLOGI JARINGAN WIRELESS
  Jaringan Wireless umumnya bekerja berdasarkan salah satu topology konfigurasi baik jaringan Ad-Hoc ataupun jaringan Infrastructure.

1.      Topologi INFRASTRUKTUR

  konsep jaringan infrastruktur dimana untu membangun jaringan ini diperlukan wireless lan sebagai pusat.
  Wireless lan memiliki SSID sebagai nama jaringan wireless tersebut, dengan adanya SSID maka wireless lan itu dapat dikenali. Pada saat beberapa komputer terhubung dengan SSID yang sama, maka terbentuklah sebuah jaringan infrastruktur.
  terlihat bahwa beberapa komuputer dihubungkan oleh satu wireless lan, disini toplogi jaringan yang terbentuk adalah topologi star.
  Anda bisa memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menambahkan sebuah access point seperti DAP-2590 Air Premier dari D-Link atau DWL-7700 Outdoor Access point. Jaringan wireless yang menggunakan wireless access point merupakan jaringan dengan topology infrastructure.
  Dengan jaringan dengan topology Infrastcruture memungkinkan anda untuk:
ü  Terhubung kepada jaringan kabel LAN. Sebuah wireless access point memungkinkan anda memperluas jaringan LAN anda dengan kemampuan koneksi secara wireless. Komputer pada jaringan kabel dan komputer dengan koneksi wireless bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Hal ini lah yang menjadi kekuatan utama dari topology wireless infrastructure.
ü  Memperluas jangkauan wireless anda. Dengan jalan meletakkan sebuah wireless access point diantara dua wireless adapters memperpanjang jangkauan menjadi dua kali lipat.
  Menggunakan kemampuan roaming. Jika anda menggunakan beberapa wireless access point seperti halnya dalam sebuah kantor yang besar atau rumah yang sangat luas, user bisa melakukan roaming antara dua cell access point yang saling terikat, tanpa harus kehilangan koneksi kepada jaringan walau melompat dari satu access point ke access point lainnya. Modus dari wireless access point dengan kemampuan roaming seperti ini disebut WDS (wireless distribution system)
  Dengan infrastructure topology, anda bisa berbagi sambungan internet. Mungkin perangkat yang sangat praktis untuk berbagi sambungan internet broadband darisambungan ADSL adalah wireless modem-router yaitu wireless router / gateway yang mempunyai built-in modem ADSL seperti DSL-2640 dari D-Link atau Netgear DGND2000.
Konfigurasi Infrastruktur (Client Server) dengan AP (Access Point)
Untuk dapat digunakan, tentunya Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengkonfigurasikan Access Point(AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN(Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP.
1. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point.
2. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control Panel, kemudian klik Network Connections.
3. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan icon ethernet LAN lalu pilih Properties.
4. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/IP) kemudian klik tombol Properties.
5. Pilih opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK.
6. Setelah selesai, buka web browser anda lalu pada address bar ketikkan ‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter.
7. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik ‘admin’ kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter.
Karena disini AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Karena pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.
8. Setelah anda menekan tombol Enter tadi, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, dijendela inilah anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID(Service set identifier)
9. Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin anda gunakan.
Sekilas tentang channel:
Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat sangat penting dilakukan agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap) dengan jaringan WLAN disekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada
channel yang dapat anda gunakan. Baiklah disini saya akan menampilkan gambar kanal frekuensi 2.4GHz, mudah-mudahan saja dapat membantu anda dalam menentukan channel yang tepat.
10. Untuk Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi anda dengan cara mengklik tombol Save.
11. Tunggu beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan.

2.      Topologi ADHOC

  Jaringan wireless Ad hoc adalah kumpulan node (atau router) wireless mobile yang secara dinamis keberadaannya tanpa menggunakan jaringan infrastruktur yang ada atau administrasi yang terpusat.
  Jaringan wireless Ad Hoc dapat juga dikatakan sebagai desentraslisasi jaringan wireless.
  Jaringan ad-hoc merupakan bentuk komunikasi jaringan wireless yang paling sederhana.
  Pada jaringan Ad Hoc, router dapat dengan bebas melakukan organiasi jaringan yang berakibat topologi akan berubah dengan cepat dan sulit untuk diprediksi. Dengan fitur ini, jaringan Ad Hoc mengalami beberapa tantangan antara lain,
ü  Multihop
ü  Mobility
ü  Kombinasi jaringan yang besar dengan berbagai peralatan yang berbeda
ü  Bandwidth
ü  Keterbatasan konsumsi battery
  jaringan Ad Hoc juga memerlukan protokol routing karena setiap node memerlukan pertukaran data.
Berbeda dengan jaringan infrastruktur, jaringan ad-hoc tidak membutuhkan sebuah wireless lan untuk menghubungkan masing-masing komputer dan topologi jaringan yang terbentuk adalah jaringan mesh.
  Berikut adalah beberapa keuntungan dari sebuah jaringan wireless ad-hoc:
1.      Jaringan wireless Ad-Hoc sangat sederhana dalam men-setup nya. Tancapkan adapter wireless ke pada laptop / computer, configure softwarenya, dan andapun sudah bisa melakukan komunikasi antar laptop
2.      Jaringan Ad-Hoc adalah murah karena anda tidak memerlukan sebuah wireless access point.
3.      Jaringan Ad-Hoc adalah cepat. Rate throughputnya antar adapter dua kali lebih cepat daripada anda menggunakan wireless access point dalam topology infrastcruture.

Contoh Penggunaan/Aplikasi di lapangan :
  1. Operasi militer, seperti yang telah diujicobakan kawasan pertempuran di Sudan. Dengan jaringan ad hoc, mempermudah untuk akses informasi antar personil militer.
  2. Komersial, jaringan ad hoc dapat digunakan pada situasi emergency atau upaya penyelamatan (rescue operation), seperti banjir atau gempa bumi dan entertainment seperti acara live music.
  3. Jaringan yang cepat tersedia dengan menggunakan notebook untuk menyebarkan dan berbagi informasi di antara user seperti dalam konferensi atau ruang kuliah.
  4. Personal Area Network, untuk jarak pendek (short distance) lebih kurang 10 m, Ad hoc Network secara mudah berkomunikasi antar bermacam peralatan (seperti PDA, laptop dan telepon seluler) dengan laju data yang rendah.
Keuntungan :
  1. Tidak memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada ataupun tidak berfungsi lagi.
  2. Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.
  3. fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat sementara.
  4. Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).
Kerugian ( Permasalahan) :
  1. packet loss (rugi-rugi paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan (error).
  2. seringkali terjadi disconnection, karena tidak selalu berada dalam area cakupan.
  3. bandwidth komunikasi yang terbatas
  4. lifetime baterai yang singkat.
  5. kapasitas kemampuan jangkauan mobile node yang terbatas dan bervariasi.
Konfigurasi sederhana :
  1. Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer.
  2. Masuk ke “wireless network card properties” dan set “SSID” dengan nama tertentu (unique).
  3. Set IP LAN static pada komputer. Patikan kita mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama.
  4. Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
  5. Satu sebagai host (access point) yang lain sebagai client. Atau semua bisa berperan sebagai host (multihost)
Cara konfigurasi Ad Hoc:Pada dasarnya jaringan AdHoc sangat sederhana dalam konfigurasinya, karena pada jaringan ini tidak memerlukan wireless router maupun access point.
Cara mensetting komputer utama
Klik Start> Control Panel> Network Connections.
• Klik kanan pada wireless network connection, lalu klik Properties
• Pada Wireless Network Connection Properties, klik tab Wireless Networks – Klik Add pada bagian Preferred networks
• Selanjutnya isilah Network Name (SSID) untuk jaringan yang akan anda buat – Jangan lupa untuk mencentang check box This is a computer-to-computer (ad hoc)network: wireless access point are not used – Anda juga dapat membubuhkan WEP Password agar koneksi anda aman.
• Klik OK dan OK lagi untuk menyimpan konfigurasi.
Topologi-wireless-outdoor
Secara umum ada 2 macam topologi jaringan wireless OUTDOOR yaitu :
o   Point to Point, yaitu pemasangan radio 2 sisi yang saling terhubung.

o   Point to Multipoint, yaitu pemasangan radio banyak sisi yang saling terhubung dengan satu sisi dijadikan AP atau masternya.

#pemasangan-outdoor
Untuk pemasangan radio wireless outdoor antara satu gedung dengan gedung lain harus LOS (line of sight).

Topologi Wireless LAN
Teknologi wireless merujuk pada peraturan internasional IEEE 802.11. Perhatikan pada spesifikasi wireless biasanya tertulis 802.11b/g/a. 802.11 adalah pasal aturan yang dikeluarkan oleh lembaga internasional IEEE untuk memberikan semacam panduan atau acuan kepada produses wireless.
Hal utama yang diatur oleh IEEE dalam 802.11 b adalah kemampuan atau tenaga yang dikeluarkan atau dipancarkan oleh wireless kepada lawannya. Hal lain pun juga diatur dalam pasal tersebut namun bagi kita pengguna, hal terpenting adalah cukup mengetahui sejauh mana kemampuan wireless dalam mengirimkan data ke lokasi tujuan. Namun kita tidak akan membahas panjang lebar tentang IEEEE-nya wireless. Hal lain yang tidak kalah penting terkait wireless adalah susunan jaringan wireless.

Susunan atau topology wireless LAN terdiri atas Access Point dan wireless client, meski ada juga yang hanya terdiri dari wireless client saja, tanpa access point. Access point berfungsi sebagai terminal untuk menghubungkan sesama klien-klien wireless dan juga jaringan komputer yang masih menggunakan kabel. Melalui access point kita bisa melakukan koneksi ke lebih dari satu wireless klien. Apa yang terjadi kalau tidak punya dana untuk membeli sebuah access point, jika kondisinya demikian maka kita hanya bisa mengubungkan wireless klien langsung ke wireless klien lain, tanpa access point, ingat! Tanpa acess point! Meski saat ini ada software yang bisa membuat klien WLAN kita berfungsi sebagai Access Point namun kinerjanya tidak sebaik perangkat access point yang memang secara hardware dan software dirancang khusus untuk mengghubungkan lebih dari satu klien WLAN.

Topologi WLAN berbeda dengan topologi kabel LAN, WLAN menggunakan teknologi wireless ( IEEE 802.11) sedangkan jaringan kabel LAN menggunakan teknologi Ethernet ( IEEE 802.3 ). 

 Ada tiga jenis topologi wireless LAN:

1. Independent Basic Service Sets (IBSSs) 
2. Basic Service Sets (BSSs) 
3. Extended Service Sets (ESSs) 
Apa itu service set? Service set adalah pengelompokan perangkat WLAN secara logika bukan secara fisik. Ketika pemancar atau transmitter mengirimkan gelombang elektromagnet berupa Radio Frequency dan diterima oleh penerima, setelah itu pemancar akan memberikan semacam salam atau sapaan kepada penerima berupa Seivice Set Identifier atau SSID. SSID seperti salam pembuka atau kata sandi yang mesti diucapkan oleh pemancar agar bisa dikenali oleh penerima. Bagi penerima, SSID juga berfungsi untuk menyeleksi pemancar mana yang boleh berkomunikasi dengannya. Jadi tidak asal terima begitu saja. Jadi tugas SSID menentukan identitas sebuah kelompok perangkat WLAN tanpa peduli jenis hardware-nya.

1. Independent Basic Service Sets (IBSSs)
IBSS atau Ad-hock adalah topologi WLAN yang menghubungkan antara beberapa klien dari wireless tanpa menggunakan Access Point. Beberapa klien wireless yang berkomunikasi dengan model IBSS memiliki beberapa kelemahan. Jika semakin banyak kliennya maka prosesnya akan menjadi lambat yang disebabkan oleh keterbatasaan dari perangkat wireless client. Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal ( access point ) seperti hal nya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-perangkat wireless klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak adanya Access point maka wireless client tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat membuat komunikasi jadi lambat.

 2. Basic Service Sets (BSSs)

BSS adalah kumpulan dari perangkat wireless yang terhubung satu sama lain dengan perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point berfungsi sebagai terminal pusat, semua klien wireless harus terhubung dahulu dengan access point sebelum berkomunikasi dengan klien yang lain. Pada klien WLAN harus beroperasi menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set, jika tidak maka tidak bisa berkomunikasi dengan Access Point. BSS lebih bagus dari topologi IBSS.

3. Extended Service Sets (ESSs)

Extended Service Sets (ESSs) adalah kumpulan dari beberapa topologi BSS. Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu Access Point(AP), Access Point - Access Point dalam topologi ESS terhubung satu sama lain melalui port uplink. Alasan utama dipakainnya model topologi ini adalah untuk memperluas daya jangkau AP dan juga karena meningkatnya beban yang mesti dilayani oleh satu AP. Beberapa hal yang mesti diperhatikan adalah dalam sebuah topologi ESS, AP-AP yang ada harus beroperasi dengan channel yang berbeda agar tidak saling meng- interferensi dan harus tetap menggunakan SSID yang sama.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. macam software - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger